-
Keseimbangan Hidup
Dikisahkan, suatu hari ada seorang anak muda yang tengah menanjak karirnya tapi merasa hidupnya tidak bahagia. Istrinya sering mengomel karena merasa keluarga tidak lagi mendapat waktu dan perhatian yang cukup dari si suami. Orang tua dan keluarga besar, bahkan menganggapnya sombong dan tidak lagi peduli kepada keluarga besar. Tuntutan pekerjaan membuatnya kehilangan waktu untuk keluarga, teman-teman lama, bahkan saat merenung bagi dirinya sendiri.
Hingga suatu hari, karena ada masalah, si pemuda harus mendatangi salah seorang petinggi perusahaan di rumahnya. Setibanya di sana, dia sempat terpukau saat melewati taman yang tertata rapi dan begitu indah.
"Hai anak muda. Tunggulah di dalam. Masih ada beberapa hal yang harus Bapak selesaikan," seru tuan rumah. Bukannya masuk, si pemuda menghampiri dan bertanya, "Maaf, Pak. Bagaimana Bapak bisa merawat taman yang begitu indah sambil tetap bekerja dan bisa membuat keputusan-keputusan hebat di perusahaan kita?"
Tanpa mengalihkan perhatian dari pekerjaan yang sedang dikerjakan, si bapak menjawab ramah, "Anak muda, mau lihat keindahan yang lain? Kamu boleh kelilingi rumah ini. Tetapi, sambil berkeliling, bawalah mangkok susu ini. Jangan tumpah ya. Setelah itu kembalilah kemari".
Dengan sedikit heran, namun senang hati, diikutinya perintah itu. Tak lama kemudian, dia kembali dengan lega karena mangkok susu tidak tumpah sedikit pun. Si bapak bertanya, "Anak muda. Kamu sudah lihat koleksi batu-batuanku? Atau bertemu dengan burung kesayanganku?"
Sambil tersipu malu, si pemuda menjawab, "Maaf Pak, saya belum melihat apa pun karena konsentrasi saya pada mangkok susu ini. Baiklah, saya akan pergi melihatnya."
Saat kembali lagi dari mengelilingi rumah, dengan nada gembira dan kagum dia berkata, "Rumah Bapak sungguh indah sekali, asri, dan nyaman." tanpa diminta, dia menceritakan apa saja yang telah dilihatnya. Si Bapak mendengar sambil tersenyum puas sambil mata tuanya melirik susu di dalam mangkok yang hampir habis.
Menyadari lirikan si bapak ke arah mangkoknya, si pemuda berkata, "Maaf Pak, keasyikan menikmati indahnya rumah Bapak, susunya tumpah semua".
"Hahaha! Anak muda. Apa yang kita pelajari hari ini? Jika susu di mangkok itu utuh, maka rumahku yang indah tidak tampak olehmu. Jika rumahku terlihat indah di matamu, maka susunya tumpah semua. Sama seperti itulah kehidupan, harus seimbang. Seimbang menjaga agar susu tidak tumpah sekaligus rumah ini juga indah di matamu. Seimbang membagi waktu untuk pekerjaan dan keluarga. Semua kembali ke kita, bagaimana membagi dan memanfaatkannya. Jika kita mampu menyeimbangkan dengan bijak, maka pasti kehidupan kita akan harmonis".
Seketika itu si pemuda tersenyum gembira, "Terima kasih, Pak. Tidak diduga saya telah menemukan jawaban kegelisahan saya selama ini. Sekarang saya tahu, kenapa orang-orang menjuluki Bapak sebagai orang yang bijak dan baik hati".
==============================================
Dapat membuat kehidupan seimbang tentu akan mendatangkan keharmonisan dan kebahagiaan. Namun bisa membuat kehidupan menjadi seimbang, itulah yang tidak mudah.kita membutuhkan proses pematangan pikiran dan mental. Butuh pengorbanan, perjuangan, dan pembelajaran terus menerus. Dan yang pasti, untuk menjaga supaya tetap bisa hidup seimbang dan harmonis, ini bukan urusan 1 atau 2 bulan, bukan masalah 5 tahun atau 10 tahun, tetapi kita butuh selama hidup.
PUJIAN dan CACIAN
Pernahkah diantara kita mendapat banyak pujian dan cacian ??? saya yakin pasti pernah.. lebih banyak mana antara pujian dan cacian yg kalian terima ??
PUJIAN adalah sebuah bentuk perhagaan bagi seseorang atas apa yang ada dalam diri manusia itu seperti pujian atas kecantikan, kepintaran, kesabaran, kekayaan, pekerjaan, status social, dan masih banyak lagi. Sudah bisa dipastikan tidak ada satu orang manusiapun yang tidak merasa senang dengan sebuah pujian, pujian kadang memang perlu kita berikan kepada seseorang karena pujian adalah sebuah bentuk perhargaan dari kita untuk keberadaan atau hasil karya orang lain.
CACIAN adalah sebuah bentuk ketidak sukaan, ketidak sepahaman seseorang kepada orang lain. Cacian biasanya dilakukan melalui kata2 yang kurang enak didengar, cacian diberikan karena ketidak sepahaman seseorang akan kecantikan, kepintaran, kesabaran, kekayaan, pekerjaan, status social, dll. Sudah bisa dipastikan kita akan merasa tidak enak mendengar sebuah cacian atau bahkan banyak diantara kita yang merasakan sakit hati dengan sebuah cacian.
Lantas bagaiamana cara kita menyikapi sebuah PUJIAN dan CACIAN ???
Yang Pertama Harus Kita Ingat adalah PUJIAN dan CACIAN adalah salah satu UJIAN namun dalam bentuk yang berbeda, kita pasti selalu ingat bahwa Tuhan memberikan kita ujian dalam bentuk KEBAIKAN dan KEBURUKAN.
Pujian adalah sebuah ujian dalam bentuk kebaikan, kita dipuji karena kecantikan, kepintaran, kesabaran, kekayaan, pekerjaan, status social, dll. Kita pasti merasa senang dan bangga namun berhati-hatilah, karena kita sering lupa bahwa sesungguhnya saat itu kita sedang di uji oleh Tuhan. Di uji seberapa besar rasa syukur yg kita panjatkan kepada Tuhan atas semua kelebihan yang Tuhan berikan kepada kita sehingga kita bisa mendapat pujian dari orang lain. Apakah kita akan merasa tinggi hati dengan semua pujian atau kita akan bersikap rendah hati dan menyadari bahwa semua kelebihan yang kita punya adalah semata2 karunia dari Tuhan sang pencipta. Boleh kita merasa senang dengan pujian namun tetaplah BERSYUKUR kepada Tudah sang pencipta.
Cacian adalah bentuk ujian dalam bentuk keburukan, setidaknya itulah yang manusia rasakan jika mendapat sebuah cacian, merasa sakit hati dan marah. Namun ingatlah sebuah cacian bisa jadi adalah sebuah tolak ukur bagi kita agar kita bisa introspeksi diri, bagaimana kita bisa mengetahui bahwa kita salah jika kita tidak mendapat teguran dari orang lain. saat kita mendapat cacian Saat itu Tuhan menguji kita. seberapa besar KESABARAN kita dalam neghadapi sebuah cacian dan apakan cacian itu bisa merubah kita menjadi orang yang lebih baik atau kita malah menyesali diri dan menyalahkan orang lain yang telah mencaci kita.
Dalam hal ini yang terpenting adalah bagaimana cara kita menyikapi sebuah ujian ??? karena sikap yang paling baik adalah apabila mendapat kesenangan kita BERSYUKUR dan apabila kita ditimpa penderitaan kita BERSABAR.
Sabar dalam ujian adalah sesuatu kekuatan yang menolong manusia untuk tetap teguh pendirian di jalur kebenaran.
Sedangkan orang yang tidak sabar dengan ujian akan mudah gelisah, ketakutan, mudah stress, mudah menyerah.
Kita harus menjadi orang yang bisa menikmati sebuah ujian dan nikmatnya ujian akan dirasakan oleh orang-orang yang memiliki keyakinan akan kehidupan dan mempunyai sebuah landasan keimanan yang kuat.
So’ kita lebih suka PUJIAN atau CACIAN ???
Semua Tergantung pada cara kita dalam menyikapinya…..
PUJIAN adalah sebuah bentuk perhagaan bagi seseorang atas apa yang ada dalam diri manusia itu seperti pujian atas kecantikan, kepintaran, kesabaran, kekayaan, pekerjaan, status social, dan masih banyak lagi. Sudah bisa dipastikan tidak ada satu orang manusiapun yang tidak merasa senang dengan sebuah pujian, pujian kadang memang perlu kita berikan kepada seseorang karena pujian adalah sebuah bentuk perhargaan dari kita untuk keberadaan atau hasil karya orang lain.
CACIAN adalah sebuah bentuk ketidak sukaan, ketidak sepahaman seseorang kepada orang lain. Cacian biasanya dilakukan melalui kata2 yang kurang enak didengar, cacian diberikan karena ketidak sepahaman seseorang akan kecantikan, kepintaran, kesabaran, kekayaan, pekerjaan, status social, dll. Sudah bisa dipastikan kita akan merasa tidak enak mendengar sebuah cacian atau bahkan banyak diantara kita yang merasakan sakit hati dengan sebuah cacian.
Lantas bagaiamana cara kita menyikapi sebuah PUJIAN dan CACIAN ???
Yang Pertama Harus Kita Ingat adalah PUJIAN dan CACIAN adalah salah satu UJIAN namun dalam bentuk yang berbeda, kita pasti selalu ingat bahwa Tuhan memberikan kita ujian dalam bentuk KEBAIKAN dan KEBURUKAN.
Pujian adalah sebuah ujian dalam bentuk kebaikan, kita dipuji karena kecantikan, kepintaran, kesabaran, kekayaan, pekerjaan, status social, dll. Kita pasti merasa senang dan bangga namun berhati-hatilah, karena kita sering lupa bahwa sesungguhnya saat itu kita sedang di uji oleh Tuhan. Di uji seberapa besar rasa syukur yg kita panjatkan kepada Tuhan atas semua kelebihan yang Tuhan berikan kepada kita sehingga kita bisa mendapat pujian dari orang lain. Apakah kita akan merasa tinggi hati dengan semua pujian atau kita akan bersikap rendah hati dan menyadari bahwa semua kelebihan yang kita punya adalah semata2 karunia dari Tuhan sang pencipta. Boleh kita merasa senang dengan pujian namun tetaplah BERSYUKUR kepada Tudah sang pencipta.
Cacian adalah bentuk ujian dalam bentuk keburukan, setidaknya itulah yang manusia rasakan jika mendapat sebuah cacian, merasa sakit hati dan marah. Namun ingatlah sebuah cacian bisa jadi adalah sebuah tolak ukur bagi kita agar kita bisa introspeksi diri, bagaimana kita bisa mengetahui bahwa kita salah jika kita tidak mendapat teguran dari orang lain. saat kita mendapat cacian Saat itu Tuhan menguji kita. seberapa besar KESABARAN kita dalam neghadapi sebuah cacian dan apakan cacian itu bisa merubah kita menjadi orang yang lebih baik atau kita malah menyesali diri dan menyalahkan orang lain yang telah mencaci kita.
Dalam hal ini yang terpenting adalah bagaimana cara kita menyikapi sebuah ujian ??? karena sikap yang paling baik adalah apabila mendapat kesenangan kita BERSYUKUR dan apabila kita ditimpa penderitaan kita BERSABAR.
Sabar dalam ujian adalah sesuatu kekuatan yang menolong manusia untuk tetap teguh pendirian di jalur kebenaran.
Sedangkan orang yang tidak sabar dengan ujian akan mudah gelisah, ketakutan, mudah stress, mudah menyerah.
Kita harus menjadi orang yang bisa menikmati sebuah ujian dan nikmatnya ujian akan dirasakan oleh orang-orang yang memiliki keyakinan akan kehidupan dan mempunyai sebuah landasan keimanan yang kuat.
So’ kita lebih suka PUJIAN atau CACIAN ???
Semua Tergantung pada cara kita dalam menyikapinya…..
Saat aku belajar
Aku belajar....bahwa pelajaran dikelas terbaik didunia dipelajari didekat kaki orangtua yg bijak.
Aku belajar.... bahwa saat kita jatuh cinta, itu akan jelas terlihat.
Aku belajar... bahwa hanya karena seseorang berkata padaku "Engkau membahagiakan hariku!" maka itu akan membahagiakan hariku.
Aku belajar... bahwa menjadi seorang yg baik, adalah lebih penting dari menjadi benar.
Aku belajar... bahwa aku selalu bisa berdoa utk seseorang, khususnya disaat aku tak mempunyai kemampuan apapun utk menolongnya dengan cara lain.
I've learned.... That no matter how serious your life requires you to be, sometimes everyone needs a friend to act goofy with. Aku belajar.... bahwa seberapapun seriusnya hidup yang harus anda jalani, kadang setiap orang membutuhkan seorang teman untuk "gila2an"bersamanya.
Aku belajar.... bahwa kadang2 yg dibutuhkan semua orang hanyalah tangan seseorang yang memegang & membimbing dan hati yang mengerti.
Aku belajar...bahwa hidup ini seperti kertas tissue toilet, menjelang penghabisan, semakin cepat habis.
Aku belajar... bahwa kita harus bersyukur bahwa ALLAH tidak memberikan semua hal yang kita minta, sehingga kita tidak serakah.
Aku belajar... bahwa uang tak dapat membeli kehormatan.
Aku belajar... bahwa hal2 kecil yang terjadi sehari2lah yg sering membuat hidup ini menjadi luar biasa.
I've learned ... That under everyone's hard shell is someone who wants to be appreciated and loved. Aku belajar... bahwa dibalik seseorang berpenampilan keras, adalah seseorg yg butuh dihargai & dicintai.
Aku belajar... bahwa Tuhan tidak menciptakan dunia ini dalam sehari. Jadi apa yang membuatku berpikir bahwa aku bisa melakukan banyak hal dalam sehari? kemajuan dicapai setahap demi tahap.
I've learned.... That to ignore the facts does not change the facts. Aku belajar... bahwa mengabaikan kenyataan, tidak akan merubah kenyataan.
Aku belajar... bahwa Cinta, bukan waktu, yang akan menyembuhkan semua luka2 hati.
Aku belajar... bahwa cara termudah bagiku utk tumbuh menjadi pribadi yang cerdas adalah menempatkan diriku bersama orang2 yang lebih cerdas dariku.
Aku belajar... bahwa setiap orang yg anda temui layak untuk disambut dgn senyuman.
Aku belajar... tiada seorang yg sempurna hingga anda jatuh cinta dgn seseorang.
Aku belajar... bahwa hidup ini keras, tapi aku lebih kuat.
Aku belajar... kesempatan2 takkan pernah hilang, hanya seseorg akan mengambil kesempatan2 yg kita lewatkan.
Aku belajar... bahwa saat anda melabuhkan kepahitan & dendam, maka kebahagiaan akan merapat ke tempat lain.
Aku belajar.. bahwa aku berharap telah menyampaikan pada ibuku bahwa aku mencintainya, sekali lagi, sebelum nanti ia pergi kehadapan yang Kuasa.
Aku belajar... bahwa sebuah senyuman adalah satu cara termurah utk memperbaiki penampilan anda.
Aku belajar... bahwa aku tak dapat memilih perasaanku, tapi aku dapat memilih apa yg akan kulakukan terhadap perasaan itu.
Aku belajar... bahwa setiap orang ingin hidup dipuncak gunung kesuksesannya, namun sebenarnya semua kebahagiaan & pertumbuhan terjadi saat kita mendakinya.
Aku belajar... bahwa adalah baik utk memberi nasehat hanya saat dalam dua keadaan; saat diminta & saat dlm situasi yg membahayakan hidup.
Aku belajar... bahwa semakin singkat waktu bekerja, justru semakin banyak hal yang dapat kuselesaikan.
Aku belajar.... bahwa berjalan kaki sejenak bersama ayahku mengelilingi komplek perumahan dimalam hari saat masa kecilku, ternyata menjadi saat2 terindah & menakjubkan yg tak terlupakan, bahkan hingga di-saat aku telah dewasa.
Aku belajar.... bahwa saat seorang bayi kecil terlelap dibahuku, itu adalah saat yang paling penuh damai didalam hidupku
Aku belajar ... bahwa disaat seorang bayi yang baru lahir memegang jemari anda dalam genggaman tangan mungilnya, maka anda sdg terjebak dlm kelembutan cintanya.
Dan akhirnya akupun ingin mengajak kalian belajar tentang hal itu.
Aku belajar.... bahwa saat kita jatuh cinta, itu akan jelas terlihat.
Aku belajar... bahwa hanya karena seseorang berkata padaku "Engkau membahagiakan hariku!" maka itu akan membahagiakan hariku.
Aku belajar... bahwa menjadi seorang yg baik, adalah lebih penting dari menjadi benar.
Aku belajar... bahwa aku selalu bisa berdoa utk seseorang, khususnya disaat aku tak mempunyai kemampuan apapun utk menolongnya dengan cara lain.
I've learned.... That no matter how serious your life requires you to be, sometimes everyone needs a friend to act goofy with. Aku belajar.... bahwa seberapapun seriusnya hidup yang harus anda jalani, kadang setiap orang membutuhkan seorang teman untuk "gila2an"bersamanya.
Aku belajar.... bahwa kadang2 yg dibutuhkan semua orang hanyalah tangan seseorang yang memegang & membimbing dan hati yang mengerti.
Aku belajar...bahwa hidup ini seperti kertas tissue toilet, menjelang penghabisan, semakin cepat habis.
Aku belajar... bahwa kita harus bersyukur bahwa ALLAH tidak memberikan semua hal yang kita minta, sehingga kita tidak serakah.
Aku belajar... bahwa uang tak dapat membeli kehormatan.
Aku belajar... bahwa hal2 kecil yang terjadi sehari2lah yg sering membuat hidup ini menjadi luar biasa.
I've learned ... That under everyone's hard shell is someone who wants to be appreciated and loved. Aku belajar... bahwa dibalik seseorang berpenampilan keras, adalah seseorg yg butuh dihargai & dicintai.
Aku belajar... bahwa Tuhan tidak menciptakan dunia ini dalam sehari. Jadi apa yang membuatku berpikir bahwa aku bisa melakukan banyak hal dalam sehari? kemajuan dicapai setahap demi tahap.
I've learned.... That to ignore the facts does not change the facts. Aku belajar... bahwa mengabaikan kenyataan, tidak akan merubah kenyataan.
Aku belajar... bahwa Cinta, bukan waktu, yang akan menyembuhkan semua luka2 hati.
Aku belajar... bahwa cara termudah bagiku utk tumbuh menjadi pribadi yang cerdas adalah menempatkan diriku bersama orang2 yang lebih cerdas dariku.
Aku belajar... bahwa setiap orang yg anda temui layak untuk disambut dgn senyuman.
Aku belajar... tiada seorang yg sempurna hingga anda jatuh cinta dgn seseorang.
Aku belajar... bahwa hidup ini keras, tapi aku lebih kuat.
Aku belajar... kesempatan2 takkan pernah hilang, hanya seseorg akan mengambil kesempatan2 yg kita lewatkan.
Aku belajar... bahwa saat anda melabuhkan kepahitan & dendam, maka kebahagiaan akan merapat ke tempat lain.
Aku belajar.. bahwa aku berharap telah menyampaikan pada ibuku bahwa aku mencintainya, sekali lagi, sebelum nanti ia pergi kehadapan yang Kuasa.
Aku belajar... bahwa sebuah senyuman adalah satu cara termurah utk memperbaiki penampilan anda.
Aku belajar... bahwa aku tak dapat memilih perasaanku, tapi aku dapat memilih apa yg akan kulakukan terhadap perasaan itu.
Aku belajar... bahwa setiap orang ingin hidup dipuncak gunung kesuksesannya, namun sebenarnya semua kebahagiaan & pertumbuhan terjadi saat kita mendakinya.
Aku belajar... bahwa adalah baik utk memberi nasehat hanya saat dalam dua keadaan; saat diminta & saat dlm situasi yg membahayakan hidup.
Aku belajar... bahwa semakin singkat waktu bekerja, justru semakin banyak hal yang dapat kuselesaikan.
Aku belajar.... bahwa berjalan kaki sejenak bersama ayahku mengelilingi komplek perumahan dimalam hari saat masa kecilku, ternyata menjadi saat2 terindah & menakjubkan yg tak terlupakan, bahkan hingga di-saat aku telah dewasa.
Aku belajar.... bahwa saat seorang bayi kecil terlelap dibahuku, itu adalah saat yang paling penuh damai didalam hidupku
Aku belajar ... bahwa disaat seorang bayi yang baru lahir memegang jemari anda dalam genggaman tangan mungilnya, maka anda sdg terjebak dlm kelembutan cintanya.
Dan akhirnya akupun ingin mengajak kalian belajar tentang hal itu.
Seperti Apa Anda Mengukir Sejarah?
kebanyakan manusia cukup puas
hanya dengan...
Lahir - Hidup - dan lalu meninggal.
Hingga akhirnya yang tertinggal hanya
tiga baris di batu nisannya :
Si X, lahir tanggal sekian, dan meninggal
tanggal sekian!
Inginkah Kita menjalani hidup apa
adanya seperti itu?
Seperti apa Kita mengukir sejarah?
Ada 3 hal yang bisa membedakan Kita
dengan kebanyakan orang dalam mengukir
sejarah, yaitu...
Kemauan, Keilmuan dan Kesempatan.
1. Kemauan
Kemauan menjadi kata kunci yang paling
penting dalam menentukan sejarah hidup
Kita.
Kita mau menjadi apa? Seperti apa? dan
di mana? Tentunya hanya Kita yang
paling mengetahuinya!
Cobalah catat semuanya. Baik itu
melalui memori, diary, atau melalui
selembar kertas sekali pun! Kita pasti
punya kemauan!
Jangan pernah katakan Kita tidak punya
kemauan. Hidup itu terlalu pendek untuk
disia-siakan.
2. Keilmuan
Percaya, segala sesuatu itu pasti ada
ilmunya! Jika Kita punya kemauan dan
memiliki ilmunya, maka segala usaha
akan tercapai dengan lebih baik.
Itu sebabnya Kita harus mau belajar
dan belajar. Kita bisa belajar dimana
saja, kapan saja, dan dengan siapa
saja.
Ingat, tidak pernah ada kata terlambat
untuk belajar, mengenal, memahami, dan
mengamalkan sesuatu hal yang bermanfaat
bagi kehidupan Kita, begitu juga bagi
orang lain.
Dan satu lagi....
3. Kesempatan
Jika kemauan ada, keilmuan ada, maka
tinggal kesempatanlah yang memutuskan
apakah Kita bisa mengukir sejarah
dengan baik atau tidak.
Kesempatan ini bisa datang dari mana
saja, tergantung kecekatan Kita dalam
memanfaatkan setiap peluang yang ada.
Kita tahu, seringkali kesempatan itu
hadir, tapi kita tidak mampu
memanfaatkannya dengan benar, karena
keilmuannya kurang, meski keinginan
kita itu sebenarnya sudah besar.
Jika ini terjadi, tidak jarang orang
menyesal dan kadang menjadi berfikir
bahwa nasib selalu tidak berpihak
padanya.
Sebenarnya tidak demikian Kita! Dia
hanya tidak tahu bagaimana cara
menyatukan 3K! Yaitu...
Kemauan, Keilmuan dan Kesempatan!
Nah, sekarang Kita tahu, apa yang
harus dilakukan untuk bisa mengukir
sejarah dengan baik dalam hidup Kita!
Padukan antara kemauan, keilmuan dan
kesempatan. Jika kemauan sudah ada,
keilmuan sudah ada, maka kesempatan itu
sebenarnya bisa dicari dan diupayakan!
Dan percaya... ketika ketiga unsur ini
berpadu dalam hidup Kita, maka sejarah
kebesaran tentang Kita telah dimulai. :-)
hanya dengan...
Lahir - Hidup - dan lalu meninggal.
Hingga akhirnya yang tertinggal hanya
tiga baris di batu nisannya :
Si X, lahir tanggal sekian, dan meninggal
tanggal sekian!
Inginkah Kita menjalani hidup apa
adanya seperti itu?
Seperti apa Kita mengukir sejarah?
Ada 3 hal yang bisa membedakan Kita
dengan kebanyakan orang dalam mengukir
sejarah, yaitu...
Kemauan, Keilmuan dan Kesempatan.
1. Kemauan
Kemauan menjadi kata kunci yang paling
penting dalam menentukan sejarah hidup
Kita.
Kita mau menjadi apa? Seperti apa? dan
di mana? Tentunya hanya Kita yang
paling mengetahuinya!
Cobalah catat semuanya. Baik itu
melalui memori, diary, atau melalui
selembar kertas sekali pun! Kita pasti
punya kemauan!
Jangan pernah katakan Kita tidak punya
kemauan. Hidup itu terlalu pendek untuk
disia-siakan.
2. Keilmuan
Percaya, segala sesuatu itu pasti ada
ilmunya! Jika Kita punya kemauan dan
memiliki ilmunya, maka segala usaha
akan tercapai dengan lebih baik.
Itu sebabnya Kita harus mau belajar
dan belajar. Kita bisa belajar dimana
saja, kapan saja, dan dengan siapa
saja.
Ingat, tidak pernah ada kata terlambat
untuk belajar, mengenal, memahami, dan
mengamalkan sesuatu hal yang bermanfaat
bagi kehidupan Kita, begitu juga bagi
orang lain.
Dan satu lagi....
3. Kesempatan
Jika kemauan ada, keilmuan ada, maka
tinggal kesempatanlah yang memutuskan
apakah Kita bisa mengukir sejarah
dengan baik atau tidak.
Kesempatan ini bisa datang dari mana
saja, tergantung kecekatan Kita dalam
memanfaatkan setiap peluang yang ada.
Kita tahu, seringkali kesempatan itu
hadir, tapi kita tidak mampu
memanfaatkannya dengan benar, karena
keilmuannya kurang, meski keinginan
kita itu sebenarnya sudah besar.
Jika ini terjadi, tidak jarang orang
menyesal dan kadang menjadi berfikir
bahwa nasib selalu tidak berpihak
padanya.
Sebenarnya tidak demikian Kita! Dia
hanya tidak tahu bagaimana cara
menyatukan 3K! Yaitu...
Kemauan, Keilmuan dan Kesempatan!
Nah, sekarang Kita tahu, apa yang
harus dilakukan untuk bisa mengukir
sejarah dengan baik dalam hidup Kita!
Padukan antara kemauan, keilmuan dan
kesempatan. Jika kemauan sudah ada,
keilmuan sudah ada, maka kesempatan itu
sebenarnya bisa dicari dan diupayakan!
Dan percaya... ketika ketiga unsur ini
berpadu dalam hidup Kita, maka sejarah
kebesaran tentang Kita telah dimulai. :-)
Kuasai Kecerdasan Emosi Anda!
"Siapapun bisa marah. Marah itu mudah. Tetapi, marah pada
orang yang tepat, dengan kadar yang sesuai, pada waktu yang
tepat, demi tujuan yang benar, dan dengan cara yang baik,
bukanlah hal mudah." -- Aristoteles, The Nicomachean Ethics.
Mampu menguasai emosi, seringkali orang menganggap remeh
pada masalah ini. Padahal, kecerdasan otak saja tidak cukup
menghantarkan seseorang mencapai kesuksesan. Justru,
pengendalian emosi yang baik menjadi faktor penting penentu
kesuksesan hidup seseorang.
Kecerdasan emosi adalah sebuah gambaran mental dari
seseorang yang cerdas dalam menganalisa, merencanakan dan
menyelesaikan masalah, mulai dari yang ringan hingga
kompleks. Dengan kecerdasan ini, seseorang bisa memahami,
mengenal, dan memilih kualitas mereka sebagai insan manusia.
Orang yang memiliki kecerdasan emosi bisa memahami orang
lain dengan baik dan membuat keputusan dengan bijak. Lebih
dari itu, kecerdasan ini terkait erat dengan bagaimana
seseorang dapat mengaplikasikan apa yang ia pelajari
tentang kebahagiaan, mencintai dan berinteraksi dengan
sesamanya.
Ia pun tahu tujuan hidupnya, dan akan bertanggung jawab
dalam segala hal yang terjadi dalam hidupnya, sebagai bukti
tingginya kecerdasan emosi yang dimilikinya.
Kecerdasan emosi lebih terfokus pada pencapaian kesuksesan
hidup yang *tidak tampak*. Kesuksesan bisa tercapai ketika
seseorang bisa membuat kesepakatan dengan melibatkan emosi,
perasaan dan interaksi dengan sesamanya. Terbukti, pencapaian
kesuksesan secara materi tidak menjamin kepuasan hati
seseorang.
Di tahun 1990, Kecerdasan Emosi (yang juga dikenal dengan
sebutan "EQ"), dikenalkan melalui pasar dunia. Dinyatakan
bahwa kemampuan seseorang untuk mengatasi dan menggunakan
emosi secara tepat dalam setiap bentuk interaksi lebih
dibutuhkan daripada kecerdasan otak (IQ) seseorang.
Sekarang, mari kita lihat, bagaimana emosi bisa mengubah
segala keterbatasan menjadi hal yang luar biasa....
Seorang miliuner kaya di Amerika Serikat, Donald Trump,
adalah contoh apik dalam hal ini. Di tahun 1980 hingga
1990, Trump dikenal sebagai pengusaha real estate yang
cukup sukses, dengan kekayaan pribadi yang diperkirakan
sebesar satu miliar US dollar.
Dua buku berhasil ditulis pada puncak karirnya, yaitu "The
Art of The Deal dan Surviving at the Top". Namun jalan yang
dilalui Trump tidak selalu mulus...
Kita ingat depresi yang melanda dunia di akhir
tahun 1990? Pada saat itu harga saham properti pun ikut
anjlok dengan drastis. Hingga dalam waktu semalam,
kehidupan Trump menjadi sangat berkebalikan.
Trump yang sangat tergantung pada bisnis propertinya ini
harus menanggung hutang sebesar 900 juta US Dollar! Bahkan
Bank Dunia sudah memprediksi kebangkrutannya. Beberapa
temannya yang mengalami nasib serupa berpikir bahwa inilah
akhir kehidupan mereka, hingga benar-benar mengakhiri
hidupnya dengan cara bunuh diri.
Di sini kecerdasan emosi Trump benar-benar diuji. Bagaimana
tidak, ketika ia mengharap simpati dari mantan istrinya, ia
justru diminta memberikan semua harta yang tersisa sebagai
ganti rugi perceraian mereka. Orang-orang yang dianggap
sebagai teman dekatnya pun pergi meninggalkannya begitu
saja. Alasan yang sangat mendukung bagi Trump untuk putus
asa dan menyerah pada hidup. Namun itu tidak dilakukannya.
Trump justru memandang bahwa ini kesempatan untuk bekerja
dan mengubah keadaan. Meski secara finansial ia telah
kehilangan segalanya, namun ada "intangible asset" yang tetap
dimilikinya. Ya, Trump memiliki pengalaman dan pemahaman
bisnis yang kuat, yang jauh lebih berharga dari semua
hartanya yang pernah ada!
Apa yang terjadi selanjutnya?
Fantastis, enam bulan kemudian Trump sudah berhasil membuat
kesepakatan terbesar dalam sejarah bisnisnya. Tiga tahun
berikutnya, Trump mampu mendapat keuntungan sebesar US$3
Milliar. Ia pun berhasil menulis kembali buku terbarunya
yang diberi judul "The Art of The Comeback".
Dalam bukunya ini Trump bercerita bagaimana kebangkrutan
yang menimpanya justru menjadikannya lebih bijaksana, kuat
dan fokus daripada sebelumnya. Bahkan ia berpikir, jika
saja musibah itu tidak terjadi, maka ia tidak akan pernah
tahu teman sejatinya dan tidak akan menjadikannya lebih
kaya dari yang sebelumnya. Luar biasa bukan? :-)
Kecerdasan Emosi memberikan seseorang keteguhan untuk
bangkit dari kegagalan, juga mendatangkan kekuatan pada
seseorang untuk berani menghadapi ketakutan.
Tidak sama halnya seperti kecerdasan otak atau IQ, kecerdasan
emosi hadir pada setiap orang dan bisa dikembangkan.
Berikut beberapa tips bagaimana cara mengasah kecerdasan
emosi:
1. Selalu hidup dengan keberanian.
Latihan dan berani mencoba hal-hal baru akan memberikan
beragam pengalaman dan membuka pikiran dengan berbagai
kemungkinan lain dalam hidup.
2. Selalu bertanggung jawab dalam segala hal.
Ini akan menjadi jalan untuk bisa mendapatkan kepercayaan
orang lain dan mengendalikan kita untuk tidak mudah
menyerah. "being accountable is being dependable"
3. Berani keluar dari zona nyaman.
Mencoba keluar dari zona nyaman akan membuat kita bisa
mengeksplorasi banyak hal.
4. Mengenali rasa takut dan mencoba untuk menghadapinya.
Melakukan hal ini akan membangun rasa percaya diri dan
dapat menjadi jaminan bahwa segala sesuatu pasti ada
solusinya.
5. Bersikap rendah hati.
Mau mengakui kesalahan dalam hidup justru dapat
meningkatkan harga diri kita.
So, kuasailah kecerdasan emosi Kita!
Karena mengendalikan emosi merupakan salah satu
faktor penting yang bisa mengendalikan Kita menuju
sukses dan juga menikmati warna-warni kehidupan. :-)
orang yang tepat, dengan kadar yang sesuai, pada waktu yang
tepat, demi tujuan yang benar, dan dengan cara yang baik,
bukanlah hal mudah." -- Aristoteles, The Nicomachean Ethics.
Mampu menguasai emosi, seringkali orang menganggap remeh
pada masalah ini. Padahal, kecerdasan otak saja tidak cukup
menghantarkan seseorang mencapai kesuksesan. Justru,
pengendalian emosi yang baik menjadi faktor penting penentu
kesuksesan hidup seseorang.
Kecerdasan emosi adalah sebuah gambaran mental dari
seseorang yang cerdas dalam menganalisa, merencanakan dan
menyelesaikan masalah, mulai dari yang ringan hingga
kompleks. Dengan kecerdasan ini, seseorang bisa memahami,
mengenal, dan memilih kualitas mereka sebagai insan manusia.
Orang yang memiliki kecerdasan emosi bisa memahami orang
lain dengan baik dan membuat keputusan dengan bijak. Lebih
dari itu, kecerdasan ini terkait erat dengan bagaimana
seseorang dapat mengaplikasikan apa yang ia pelajari
tentang kebahagiaan, mencintai dan berinteraksi dengan
sesamanya.
Ia pun tahu tujuan hidupnya, dan akan bertanggung jawab
dalam segala hal yang terjadi dalam hidupnya, sebagai bukti
tingginya kecerdasan emosi yang dimilikinya.
Kecerdasan emosi lebih terfokus pada pencapaian kesuksesan
hidup yang *tidak tampak*. Kesuksesan bisa tercapai ketika
seseorang bisa membuat kesepakatan dengan melibatkan emosi,
perasaan dan interaksi dengan sesamanya. Terbukti, pencapaian
kesuksesan secara materi tidak menjamin kepuasan hati
seseorang.
Di tahun 1990, Kecerdasan Emosi (yang juga dikenal dengan
sebutan "EQ"), dikenalkan melalui pasar dunia. Dinyatakan
bahwa kemampuan seseorang untuk mengatasi dan menggunakan
emosi secara tepat dalam setiap bentuk interaksi lebih
dibutuhkan daripada kecerdasan otak (IQ) seseorang.
Sekarang, mari kita lihat, bagaimana emosi bisa mengubah
segala keterbatasan menjadi hal yang luar biasa....
Seorang miliuner kaya di Amerika Serikat, Donald Trump,
adalah contoh apik dalam hal ini. Di tahun 1980 hingga
1990, Trump dikenal sebagai pengusaha real estate yang
cukup sukses, dengan kekayaan pribadi yang diperkirakan
sebesar satu miliar US dollar.
Dua buku berhasil ditulis pada puncak karirnya, yaitu "The
Art of The Deal dan Surviving at the Top". Namun jalan yang
dilalui Trump tidak selalu mulus...
Kita ingat depresi yang melanda dunia di akhir
tahun 1990? Pada saat itu harga saham properti pun ikut
anjlok dengan drastis. Hingga dalam waktu semalam,
kehidupan Trump menjadi sangat berkebalikan.
Trump yang sangat tergantung pada bisnis propertinya ini
harus menanggung hutang sebesar 900 juta US Dollar! Bahkan
Bank Dunia sudah memprediksi kebangkrutannya. Beberapa
temannya yang mengalami nasib serupa berpikir bahwa inilah
akhir kehidupan mereka, hingga benar-benar mengakhiri
hidupnya dengan cara bunuh diri.
Di sini kecerdasan emosi Trump benar-benar diuji. Bagaimana
tidak, ketika ia mengharap simpati dari mantan istrinya, ia
justru diminta memberikan semua harta yang tersisa sebagai
ganti rugi perceraian mereka. Orang-orang yang dianggap
sebagai teman dekatnya pun pergi meninggalkannya begitu
saja. Alasan yang sangat mendukung bagi Trump untuk putus
asa dan menyerah pada hidup. Namun itu tidak dilakukannya.
Trump justru memandang bahwa ini kesempatan untuk bekerja
dan mengubah keadaan. Meski secara finansial ia telah
kehilangan segalanya, namun ada "intangible asset" yang tetap
dimilikinya. Ya, Trump memiliki pengalaman dan pemahaman
bisnis yang kuat, yang jauh lebih berharga dari semua
hartanya yang pernah ada!
Apa yang terjadi selanjutnya?
Fantastis, enam bulan kemudian Trump sudah berhasil membuat
kesepakatan terbesar dalam sejarah bisnisnya. Tiga tahun
berikutnya, Trump mampu mendapat keuntungan sebesar US$3
Milliar. Ia pun berhasil menulis kembali buku terbarunya
yang diberi judul "The Art of The Comeback".
Dalam bukunya ini Trump bercerita bagaimana kebangkrutan
yang menimpanya justru menjadikannya lebih bijaksana, kuat
dan fokus daripada sebelumnya. Bahkan ia berpikir, jika
saja musibah itu tidak terjadi, maka ia tidak akan pernah
tahu teman sejatinya dan tidak akan menjadikannya lebih
kaya dari yang sebelumnya. Luar biasa bukan? :-)
Kecerdasan Emosi memberikan seseorang keteguhan untuk
bangkit dari kegagalan, juga mendatangkan kekuatan pada
seseorang untuk berani menghadapi ketakutan.
Tidak sama halnya seperti kecerdasan otak atau IQ, kecerdasan
emosi hadir pada setiap orang dan bisa dikembangkan.
Berikut beberapa tips bagaimana cara mengasah kecerdasan
emosi:
1. Selalu hidup dengan keberanian.
Latihan dan berani mencoba hal-hal baru akan memberikan
beragam pengalaman dan membuka pikiran dengan berbagai
kemungkinan lain dalam hidup.
2. Selalu bertanggung jawab dalam segala hal.
Ini akan menjadi jalan untuk bisa mendapatkan kepercayaan
orang lain dan mengendalikan kita untuk tidak mudah
menyerah. "being accountable is being dependable"
3. Berani keluar dari zona nyaman.
Mencoba keluar dari zona nyaman akan membuat kita bisa
mengeksplorasi banyak hal.
4. Mengenali rasa takut dan mencoba untuk menghadapinya.
Melakukan hal ini akan membangun rasa percaya diri dan
dapat menjadi jaminan bahwa segala sesuatu pasti ada
solusinya.
5. Bersikap rendah hati.
Mau mengakui kesalahan dalam hidup justru dapat
meningkatkan harga diri kita.
So, kuasailah kecerdasan emosi Kita!
Karena mengendalikan emosi merupakan salah satu
faktor penting yang bisa mengendalikan Kita menuju
sukses dan juga menikmati warna-warni kehidupan. :-)
Tentukan Perubahan - Jangan Menunggu!
Banyak orang yang suka mengeluh dalam
hidupnya. Misalnya, dengan menyalahkan
nasib buruk yang menimpanya.
Tentu saja cara ini tidak akan pernah menjadikan
kehidupannya menjadi lebih baik, bukan?
Ada pepatah bijak mengatakan :
"You can not chance the wind direction,
but you can only chance your wing
direction"
Kita tidak akan pernah bisa merubah
arah angin, yang dapat kita lakukan
adalah mengubah arah sayap.
Dengan kata lain...
'Realita' kehidupan tidak akan berubah
kecuali kita sendirilah yang mengubah
'sudut pandang' terhadap realita yang ada!
Fakta: "Tidak ada seorang pun yang
memilih kita untuk sukses. Kita sendirilah
yang menentukan pilihan tersebut!"
Kebanyakan orang akan tertarik sejenak
ketika diingatkan akan hal di atas, tapi
kemudian berlalu kembali.... Sementara
waktu terus berjalan, dan akhirnya tidak
pernah ada perubahan dalam hidupnya!
Sangat disayangkan.
Seringkali orang tidak berani melakukan
perubahan dalam hidupnya. Dia hanya
menunggu, dan menunggu adanya
perubahan tersebut.
Menunggu bantuan orang lain, menunggu
bantuan teman untuk mendapatkan
pekerjaan yang enak, sampai menunggu
warisan ;-)
Sekarang logikanya, jika memang hanya
dengan menunggu perubahan itu akan
datang, maka jumlah orang sukses
seharusnya jauh lebih banyak.
Bukankah kenyatannya tidak demikian?
Lalu, jika ingin sukses, apa yang
seharusnya kita lakukan?
Ciptakan perubahan!
Jangan selalu menunggu orang lain.
Berikut beberapa tips yang bisa membantu
kita untuk menciptakan perubahan:
1. Do your best, whatever happens
will be for the best!
Lakukan dan selesaikan semua tugas
dan pekerjaan semaksimal mungkin,
bukan hanya terus menunggu dan
berharap.
Lakukan semuanya dengan tujuan
untuk selalu mendapatkan hasil *terbaik*
yang bisa Kita capai!
2. Mulai buat jaringan seluas-luasnya.
Dengan banyak mengenal orang,
maka pengetahuan kita akan semakin
bertambah.
Seseorang yang kelihatannya sederhana
bisa jadi menyimpan kedalaman ilmu
yang tidak kita duga!
Oleh sebab itu, alangkah bijaknya jika
kita menjadikan 'setiap orang adalah guru'
dan kehidupan ini adalah universitasnya.
3. Berusahalah selalu untuk bersikap proaktif.
Sikap ini sangat diperlukan jika ingin
mendapatkan kesempatan yang lebih
luas dan cepat dalam berbagai macam hal!
4. Bersikaplah Fleksibel.
Cobalah untuk memahami suatu hal
dari berbagai sudut pandang. Jangan
terpaku pada satu cara, yang bisa jadi
tidak lagi relevan kita gunakan.
Dengan bersikap fleksibel, wawasan
kita akan semakin bertambah.
Satu hal penting yang harus selalu diingat:
Kita-lah yang memutuskan untuk berubah.
Kita-lah yang menentukan menjadi sukses,
bukan orang lain!
Jika pilihan sukses tidak pernah kita ambil,
maka orang lain akan mengambil pilihan tersebut.
Dan, kita akhirnya hanya akan menyaksikan
kesuksesan mereka, tanpa pernah merasakannya...
Bukankah Kita tidak berharap demikian?
Jika memang tidak, tentukan perubahan...
MULAI HARI INI. Jangan terus menunggu! ^_^